Konsep Komunikasi Terapeutik
Konsep Komunikasi Terapeutik
Pengertian komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik adalah suatu sarana bagi perawat dalam menjalin hubungan saling percaya, sehingga dapat meningkatkan citra yang baik bagi tenaga kesehatan khususnya untuk profesi keperawatan. Komunikasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perawat dalam berinteraksi dengan pasien.
Manfaat Menjadi Terapeutik
Dengan profesi sebagai perawat, maka menjadi terapeutik adalah suatu hal wajib dilakukan dan diharapkan akan akan memberikan kontribusi dalam melakukan pelayanan kesehatan/keperawatan kepada masyarakat. Menjadi terapeutik berarti menjadikan diri perawat sebagai sarana untuk memfasilitasi proses penyembuhan dalam hal ini perawat menggunakan komunikasi terapeutik sebagai sarananya.
Tujuan Komunikasi terapeutik
Untuk mengembangkan pribadi klien ke arah lebih positif / adaptif dan diarahkan pada pertumbuhan klien:
- . . Realisasi diri, penerimaan diri, peningkatan penghormatan diri.
Melalui komunikasi terapeutik diharapkan terjadi perubahan dalam diri klien. Klien yang tadinya tidak bisa menerima diri apa adanya atau merasa rendah diri, setelah berkomunikasi terapeutik dengan perawat akan mampu menerima dirinya.
2. Kemampuan membina hubungan interpersonal yang tidak superfisial dan saling bergantung dengan orang lain.
Melalui komunikasi terapeutik, klien belajar bagaimana menerima dan diterima orang lain. Dengan komunikasi yang terbuka, jujur, menerima klien apa adanya, perawat akan meningkatkan kemampuan klien dalam membina hubungan saling percaya. ( Hibdon, S., 2000).
3. Peningkatan fungsi dan kemampuan untuk memuaskan kebutuhan serta mencapai tujuan yang realistis.
Terkadang klien menetapkan ideal diri atau tujuan yang terlalu tinggi tanpa mengukur kemampuannya. Individu yang merasa kenyataan dirinya mendekati ideal diri mempunyai harga diri yang tinggi, sedangkan individu yang merasa kenyataan hidupnya jauh dari ideal dirinya akan merasa rendah diri (Taylor, Lilis dan Lemone, 1997).
4. Rasa identitas personal yang jelas dan peningkatan integritas diri.
Klien yang mengalami gangguab identitas personal biasanya tidak mempunyai rasa percaya diri dan merngalami harga diri rendah.
Karakteristik Komunikasi Terapeutik
Menurut Arwani (2002), terdapat tiga ciri-ciri yang menjadi karakteristik serta membedakan komunikasi terapeutik dengan komunikasi yang lain, yaitu:
- Keikhlasan (genuiness)
2. Empati (empathy)
3. Kehangatan (warmth)
Prinsip-prinsip Komunikasi Terapeutik
Menurut Suryani (2005), terdapat beberapa prinsip yang harus dipahami dalam membangun dan mempertahankan komunikasi terapeutik, yaitu:
1. Hubungan perawat dengan klien adalah hubungan terapeutik yang saling menguntungkan. hubungan ini didasarkan pada prinsip humanity of nurse and clients. Kualitas hubungan perawat-klien ditentukan oleh bagaimana perawat mendefenisikan dirinya sebagai manusia. Hubungan perawat dengan klien tidak hanya sekedar hubungan seorang penolong dengan kliennya tapi lebih dari itu, yaitu hubungan antar manusia yang bermartabat.
2. Perawat harus menghargai keunikan klien. Tiap individu mempunyai karakter yang berbeda-beda. Karena itu perawat perlu memahami perasaan dan perilaku klien dengan melihat perbedaan latar belakang keluarga, budaya, dan keunikan setiap individu.
3. Komunikasi yang dilakukan harus dapat menjaga harga diri pemberi maupun penerima pesan, dalam hal ini perawat harus mampu menjaga harga dirinya dan harga diri klien.
4. Komunikasi yang menciptakan tumbuhnya hubungan saling percaya harus dicapai terlebih dahulu sebelum menggali permasalahan dan memberikan alternatif pemecahan masalah. hubungan saling percaya antara perawat dan klien adalah kunci dari komunikasi terapeutik.
❤TERIMA KASIH❤
Sumber:
https://www.kajianpustaka.com/2020/06/komunikasi-terapeutik-pengertian-fungsi-karakteristik-prinsip-dan-teknik.htmlhttp://rikardbaek.blogspot.com/2016/10/konsep-komunikasi-terapeutik-dalam.html
http://repository.unimus.ac.id/921/3/BAB%20II.pdf
uu mantap kak
BalasHapus